
Suatu malam Usaid duduk dibelakang rumahnya. Kuda yang selalu siap menjadi tunggangannya di medan perang fi sabilillah ditambatkan di dekatnya. Di malam yang sunyi, tiba-tiba hati Usaid trgerak untuk membaca ayat Al-qur'an. Maka terdengarlah alunan surat al-baqarah ayat 14 dari Usaid :
![]() |
wa-idzaa laquu alladziina aamanuu qaaluu aamannaa wa-idzaa khalaw ilaa syayaathiinihim qaaluu innaa ma'akum innamaa nahnu mustahzi-uuna |
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka [25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." [25] Maksudnya: pemimpin-pemimpin mereka. Kasih Tanda! |
Dan ketika Usaid mendongakkan kepalanya, menatap langit nampak melihat pemandangan yang sangat menakjubkan, di langit nampak seperti terdapat payung raksasa yang sangat indah. Awan berkilau bagaikan lampu kristal memenuhi angkasa. Tak lama kemudian, lampu gemerlap yang tergantung di langit itu lenyap dari pandangannya.
"Belum pernah ku lihat pemandangan seperti ini," kata Usaid penuh decak dan kagum.
Esok harinya, Usaid bin Hudhair menemui rasul, dan menceritakan kejadian yang dialaminya tadi malam. "Itu adalah para malaikat yang ingin mendengarkan engkau membaca Al-qur'an. seandainya kau teruskan membaca, niscaya akan banyak orang yang dapat melihat pemandangan tersebut. Pemandangan yang indah itu tak akan tertutup bagi mereka," Sabda rasulullah Oleh HR Bukhari dan Muslim
mudah2an ane bukan termasuk orang yg terombang-ambing..
BalasHapus